Cara menanam konvensional sudah sering kita terapkan, yaitu menanam
ditanah menggunakan media sekam bakar, cocopeat, pupuk kandang dan
sebagainya. Sudah bosen atau belum bosen tapi pengen nyoba cara nanam
dengan metode lainnya? Hidroponik jawabannya. Hidroponik adalah menanam tanpa tanah.
Terus gimana caranya memindah tanaman yang sudah terlanjur tumbuh di
tanah atau media lain yang tidak menggunakan metode Hidroponik? Begini Stepnya:
1. Siapkan tanaman yang akan kamu pindah. Pastikan tanaman kamu sehat dan tidak layu atau sudah mati. Soalnya kalau sudah mati, ya sama aja ga bisa ditanam lagi dong. hehe
2. Pilah tanaman yang sudah cukup kriteria (jika
tanaman masih berusia muda). Karena tanaman yang aku pakai itu masih
kecil, jadi harus dipilih dan dipilah. Pilihlah Tanaman yang sudah
memiliki daun sejati (3-4 helai daun).
Karena jika masih muda, ada baiknya kamu menyiapkan tempat yang cukup
besar untuk ditumbuhkan hingga memenuhi syarat. Karena jika tempat
tanam terlalu sempit, tumbuhan tidak akan tumbuh dengan maksimal.
3. Keluarkan tanaman dari media tanam sebelumnya.
Tanaman harus dikeluarkan dari media tanam sebelumnya karena akan
dipindahkan ke media tanam baru. Gunakan alat bantu untuk mencongkel
atau mengeluarkan bibit / tanaman. Pastikan tidak ada akar yang tercabut
atau putus saat pemindahan.
Congkel tanaman hingga ke bagian dasar media tanam, agar akar tanaman
tidak rusak dan terputus. Aku pilih obeng dengan ujung pipih untuk
membantu proses pencongkelan. Setelah tanaman berhasil dikeluarkan dari
media tanam sebelumnya.
4. Bersihkan akar tanaman dari sisa-sisa media tanam. Akar tanaman harus dibersihkan dari sisa media sebelumnya. Agar penyakit
atau hama yang ada di media sebelumnya tidak mengkontaminasi media
tanam Hidroponik. Hati-hati saat membersihkan media tanam yang melekat. Karena tidak semua
media tanam mudah untuk dibersihkan. Jika terlalu keras sewaktu
membersihkannya, akar bisa aja copot looh.
Tips mudahnya, angkat tanaman beserta tanahnya, masukkan ke air dalam
wadah, cuci perlahan bagian akarnya hingga semua tanah terlepas dari
akar.
5. Siapkan Penjepit atau Media untuk “menancapkan” tanaman ke dalam metode hidroponik. Aku
pilih media lembaran spons tipis (biasanya digunakan untuk lapisan tas
atau perabot). Kenapa lembaran spons? Bisa pakai media lain ga? Bisa
aja. Pakai Flanel bisa juga. Aku pilih pakai spons, karena yang dirumah
adanya itu. Gunakan prinsip Re-Use ya biar irit.
Lembaran Spons dipotong kurang lebih sepanjang jari kelingking,
dengan lebar sekitar 2 cm. Kemudian potong sedikit disalah-satu ujung.
Potongan ini digunakan untuk menjepit si tanaman. (liat nomor 1)
Jepitkan tanaman ke bagian spons yang sudah di potong. (liat nomor 2)
Lipat bagian spons hingga bagian potongannya menjadi sumbu atau garis
lipatnya. Kemudian gulung (seperti roll cake / kue gulung) dengan lembut
alias tidak kenceng-kenceng. Ini dimaksudkan agar tanaman terjepit
dengan cukup tapi tidak kekencengan. (liat nomor 3)
6. Tanamkan kedalam media tanam atau wadah tanam hidroponik. Tanaman siap dipindahkan ke netpot atau media lain yang telah disiapkan.
Tancapkan dengan mantap kedalam lobang hingga kencang dan penuh.
Kalau masih longgar tambahkan lagi spons kesisi sekitarnya. pastikan
akar menjuntai kebawah hingga menyentuh air dibawah.
7. Mulai tahap ini, tanaman sudah harus
mendapatkan nutrisi hidroponik. Nutrisi hidroponik yang dapat Anda
gunakan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, apakah tanaman sayuran,
buah, atau bunga.
8. Panen. Setelah kurang lebih 2 bulan sejak semai benih atau biji, sekarang tanaman yang Anda tanam dengan teknik hidroponik
sudah dapat dipanen. Masing-masing tanaman memiliki masa panen yang
berbeda.
terimakasih infonya gan Jelly Gamat Walatra G Sea
ReplyDelete